PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGANALISA PERPINDAHAN KALOR DAN MEMAHAMI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGANALISA PERPINDAHAN KALOR DAN MEMAHAMI PERUBAHAN WUJUD BENDA
Oleh Siska Hidayanti, S.Pd
SD Negeri 2 Tambi Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo

Sekolah merupakan lembaga untuk para siswa mendapatkan pengajaran di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang wajib diikuti oleh semua warga negaranya. Melalui kegiatan ini siswa mendapatkan serangkaian layanan belajar formal di sekolah. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah sangat penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar. Seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar, tercantum bahwa satuan pendidikan wajib memiliki sarana seperti alat peraga, buku ataupun sumber belajar lainnya, dan setiap satuan pendidikan juga diwajibkan untuk memiliki prasarana seperti ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang kantin dan sebagainya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Contohnya tidak adanya ruang laboratorium sebagai ruang khusus bagi siswa untuk melakukan praktik IPA. Sedangkan untuk melakukan proses belajar mengajar khususnya terkait muatan pelajaran IPA, sekolah memerlukan laboratorium atau paling tidak memiliki KIT IPA untuk alat praktik atau eksperimen siswanya.

Bagaimana dengan sekolah yang tidak memiliki laboratorium atau KIT IPA? Sekolah yang tidak memiliki laboratorium atau KIT IPA tentunya harus mencari jalan keluar, dan sebagai guru kita harus menjadi guru yang penuh ide kreatif dalam menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa salah satunya dengan membuat inovasi dalam pembelajaran.Salah satu inovasi yang telah saya lakukan yaitu dengan memanfaatkan barang bekas sebagai alat untuk melakukan eksperimen sederhana. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memanfaatkan barang bekas untuk digunakan sebagai alat eksperimen di antaranya yaitu:

1. Guru dan siswa dapat merencanakan terlebih dahulu topik yang sesuai dengan eksperimen yang akan dilakukan.
2. Siswa menyiapkan bahan bekas yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen sederhana.
3. Siswa diminta untuk membuat laporan hasil pengamatan atau laporan hasil eksperimen yang telah dilakukan.

Pemanfaatan bahan bekas untuk sarana eksperimen telah saya terapkan di sekolah tempat saya bekerja. Hal tersebut terinspirasi dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan IOA bekerjasama dengan SEAMEO QITEP in Science. Dalam pelatihan IPA tersebut saya ditunjukkan bagaimana kita dapat memanfaatkan barang bekas untuk membuat alat peraga contoh yang diberikan pada saat itu adalah membuat mobil jet udara yang dibuat dari barang bekas seperti botol bekas, kancing baju, sedotan dan balon. Pembuatan mainan tersebut bertujuan untuk mempelajari bagaimana konsep fisika khususnya Hukum III Newton tentang gaya aksi-reaksi.

Berdasarkan pengalaman mengikuti pelatihan tersebut saya menerapkan kegiatan eksperimen sederhana yang dilakukan oleh siswa di sekolah saya salah satunya yaitu memanfaatkan barang bekas untuk mempelajari proses perpidahan panas. Untuk kelancaran kegiatan eksperimen tersebut, dalam kegiatan belajar mengajar satu hari sebelumnya para siswa diminta untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Dalam pengamatan proses perpindahan panas tersebut siswa-siswa melakukan beberapa percobaan atau ekseprimen sebagai berikut:

1. Untuk melakukan pengamatan cara kerja termometer para siswa secara berkelompok membuat termometer sederhana menggunakan botol bekas, air berwarna dan menggunakan kain yang dimasukkan kedalam air panas. Dalam prosesnya siswa-siswa mengamati reaksi apa yang terjadi ketika botol yang terisi air dingin terkena suhu panas dari kain. Kemudian berdasarkan pengamatan tersebut siswa-siswa membuat laporan pengamatannya secara detail.
2. Percobaan atau eksperimen yang kedua yaitu saya menerapkan pemanfaatan barang bekas untuk melakukan percobaan perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi serta mengamati perubahan wujud benda yang terjadi. Dalam prosesnya, guru telah memberikan penjelasan apa saja jenis alat dan bahan yang dibawa dari rumah. Siswa diperbolehkan untuk menentukan bahan yang nantinya akan digunakan, kemudian siswa akan mencoba bereksperimen dan melakukan pengamatan untuk menentukan prinsip perpindahan panas yang sesuai dengan eksperimen yang mereka lakukan apakah perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan atau radiasi, Selain itu siswa juga mengamati perubahan wujud benda yang terjadi.

Tujuan dari penggunaan barang bekas tersebut adalah untuk menamfaatkan benda di sekitar kita sebagai media atau alat peraga sehingga walaupun tidak memiliki ruang laboratorium para siswa masih dapat melakukan percobaan dengan alat yang seadanya akan tetapi cara kerja atau prinsipnya sama dengan menggunaan KIT IPA. Selain itu para siswa juga dapat dengan leluasa menuangkan ide atau gagasan mereka dalam menentukan alat yang akan digunakan sehingga mereka lebih termotivasi dan antusias dalam melakukan percobaan.

Dampak dari kegiatan yang saya lakukan tersebut terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa, meningkatkan kemampuan para siswa bekerjasama dalam tim, serta para siswa menjadi lebih kreatif dan dapat menemukan sendiri konsep perpindahan panas dari kegiatan eksperimen tersebut.Semoga dengan hasil yang saya peroleh dan diulasnya pengalaman saya ini dapat menjadi bahan referensi untuk dapat dipraktikkan di sekolah lain yang memiliki permasalahan yang sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published.