Papuk Tuan bukan sekadar varian kopi; ia adalah mesin waktu. Nama “Papuk Tuan” diambil dari sapaan hormat untuk kakek atau leluhur di tanah Lombok, mencerminkan resep turun-temurun yang telah menghangatkan rumah-rumah masyarakat lokal selama lintas generasi.
Catatan Budaya: Warisan di Setiap Seduhan
Di masa lalu, masyarakat lokal Lombok Utara memiliki kearifan dalam mengolah hasil bumi. Mencampur kopi dengan beras bukan hanya soal taktik penghematan, melainkan sebuah budaya racikan untuk menciptakan minuman yang lebih “ramah” bagi lambung dan memberikan energi tambahan bagi para petani sebelum berangkat ke ladang.
Resep ini adalah simbol kesederhanaan dan keramahan. Menyuguhkan kopi beras kepada tamu bagi masyarakat lokal adalah cara menunjukkan penghormatan dan rasa kekeluargaan yang tulus. Melalui varian Papuk Tuan, Orokopi membawa tradisi luhur ini ke meja kopi modern Anda.
Proses Pembuatan yang Tradisional
Kami menjaga keaslian rasa dengan mengikuti metode pengolahan tradisional:
Biji Kopi Pilihan: Menggunakan biji kopi Robusta khas Lombok Utara yang memiliki karakter kuat.
Beras Berkualitas: Beras pilihan disangrai bersama biji kopi hingga mencapai tingkat kematangan yang presisi.
Sangrai Manual: Proses sangrai (roasting) dilakukan secara perlahan untuk memastikan aroma kacang dari kopi dan aroma manis-gurih dari beras menyatu dengan sempurna.
Profil Rasa (Taste Notes)
Varian Papuk Tuan menawarkan sensasi yang berbeda dari kopi murni:
Aroma: Memiliki aroma “smoky” yang khas dan harum beras sangrai yang menenangkan, mengingatkan pada suasana dapur pedesaan yang hangat.
Flavor: Gurih (nutty) dan lembut. Campuran beras memberikan lapisan rasa manis alami dan mengurangi rasa pahit yang tajam dari Robusta.
Body: Memiliki tekstur yang sangat kental dan creamy, memberikan efek mengenyangkan dan nyaman di perut.



Ulasan
Belum ada ulasan.