Perkumpulan IOA bekerjasama dengan Sokola Institute kembali melaksanakan pelatihan Pengajaran Literasi Dasar Kontekstual di kabupaten Lombok Utara, NTB. Setelah pelatihan serupa untuk batch 1 yang ditujukan untuk guru kelas rendah dilaksanakan bulan Maret lalu, maka pada tanggal 13-16 Juli 2022 kami melaksanakan batch 2 untuk guru kelas atas dari 7 sekolah di Akar Akar yakni SDN 1-7 Akar Akar kecamatan Bayan. Pelatihan kali ini diikuti oleh 14 guru yang dengan semangat dan kesungguhan berhasil menuntaskan pelatihan selama 4 hari ini. Empat orang narasumber dari Sokol Institute secara bergantian membagikan berbagai pengetahuan dan wawasan baru serta berbagai teknik pengajaran literasi dasar yang kiranya dapat membantu penuntasan angka ketidakmampuan baca tulis siswa yang cukup tinggi di kecamatan Bayan. Pengaruh budaya dan agama masih sangat kental di Bayan, sebagian besar siswa masih menggunakan bahasa Sasak Bayan sebagai bahasa ibu yang digunakan sehari-hari di rumah, berbagai kegiatan adat dan keagamaan juga masih banyak dilaksanakan yang berpengaruh terhadap angka kehadiran siswa di sekolah. Untuk itu, pelatihan pengajaran literasi dasar ini disesuaikan dengan konteks yang melatarbelakanginya.
Modul pembelajaran selama 4 hari tersebut terdiri dari Refleksi, Memahami Komunitas, Metode Literasi Kontekstual dan Pembelajaran Kontekstual. Di hari pertama dan kedua,peserta diajak untuk berefleksi tentang kekuatan dan kekurangan pribadi, sekolah dan lingkungan serta lebih memahami komunitas Sasak Bayan dimana sebagian besar siswanya berasal. Sementara di hari kedua, peserta sudah mulai praktik persiapan belajar mengajar, kiat mengajar, pengembangan materi ajar, penggunaan metode silabel, dikte dan memahami wacana. Peserta bekerja dalam kelompok sesuai sekolah berasal dan kelas yang diajar. Kami berharap peserta dapat mulai mempraktikkan pembelajaran kontekstual ini di sekolah masing-masing. Kegiatan berikutnya yang akan kami laksanakan adalah monitoring, Forum Group Discussion dan pelatihan untuk pelatih dimana nantinya akan ada koordinator di masing-masing sekolah untuk meneruskan program ini secara berkelanjutan.